Badai Melissa Mengancam Dampak Bencana di Jamaika dan Karibia

19

Badai Melissa, yang dengan cepat meningkat menjadi badai dahsyat, menimbulkan ancaman besar bagi Jamaika dan beberapa negara Karibia. Dengan kecepatan angin yang mencapai sekitar 290 kilometer per jam (180 mil per jam), Melissa dianggap sebagai salah satu badai Atlantik terkuat yang pernah tercatat dan diperkirakan akan menjadi badai terkuat yang pernah melanda Jamaika. Jangkauan badai yang luas juga mengkhawatirkan, karena kekuatan angin topan meluas hingga 70 kilometer (43 mil) dari pusatnya.

Mempersiapkan Pendaratan dan Dampaknya

Jamaika bersiap menghadapi datangnya badai pada tanggal 28 Oktober. Bahkan sebelum pendaratan resmi, pulau ini mengalami curah hujan lebat dan angin kencang. Setelah melintasi Jamaika, jalur Badai Melissa diperkirakan akan melintasi Kuba, Haiti, dan Republik Dominika, serta membawa risiko bencana banjir bandang, tanah longsor, gelombang badai, dan angin kencang yang dapat menimbulkan kerusakan luas.

Resep untuk Intensifikasi Cepat

Perkembangan Badai Melissa menyoroti tren yang memprihatinkan: keadaan awalnya relatif tidak terorganisir. Namun, dua hari melayang di atas perairan laut yang sangat hangat memberikan bahan bakar yang diperlukan agar badai tersebut dengan cepat meningkat menjadi kekuatan yang dahsyat seperti sekarang. Pola badai yang bergerak lambat dan semakin kuat di perairan hangat menjadi semakin umum.

Peran Perubahan Iklim

Kecepatan peningkatan Badai Melissa yang mengkhawatirkan terkait langsung dengan peningkatan suhu laut – yang merupakan konsekuensi utama dari perubahan iklim. Meskipun model iklim belum secara pasti menentukan apakah pemanasan global akan menyebabkan lebih banyak badai secara keseluruhan, model tersebut secara konsisten memproyeksikan bahwa badai ini akan menjadi lebih hebat, dengan kecepatan angin puncak yang lebih tinggi. Selain itu, suhu yang lebih hangat juga berkontribusi terhadap pergerakan badai yang lebih lambat.

Mengapa Gerakan Lambat Itu Penting

Badai yang bergerak lambat sangat berbahaya karena dua alasan utama:

  • Peningkatan Penyerapan Energi: Mereka memiliki lebih banyak waktu untuk mengambil energi dari perairan laut yang hangat, sehingga memicu intensifikasinya.
  • Curah Hujan Berkepanjangan: Pergerakan yang lebih lambat berarti badai akan berlangsung lebih lama di suatu wilayah, sehingga menyebabkan total curah hujan yang jauh lebih tinggi. Peramal cuaca memperkirakan bahwa Badai Melissa dapat menyebabkan curah hujan sebanyak satu meter (kira-kira 3,3 kaki) di Jamaika.

Masa Depan Intensitas Badai

Simulasi iklim secara konsisten menunjukkan bahwa seiring dengan pemanasan bumi, kita diperkirakan akan melihat lebih banyak siklon tropis yang mencapai tingkat intensitas yang sangat tinggi.

Meskipun pertanyaan apakah perubahan iklim akan meningkatkan frekuensi badai masih terbuka, konsensus ilmiah sudah jelas: pemanasan global mendorong peningkatan intensitas badai dahsyat ini, dan pergerakan yang lebih lambat menambah bahaya dengan memperbesar dampak angin dan hujan.