Prakiraan Gunung Berapi Real-Time: Eksperimen Baru di Axial Seamount

17

Para ilmuwan meluncurkan eksperimen unik di Axial Seamount, gunung berapi bawah laut aktif di lepas pantai Oregon, untuk mengembangkan prakiraan letusan yang andal dan real-time. Prediksi gunung berapi saat ini sangat bergantung pada analisis retrospektif, yang dapat menimbulkan bias dan menghambat perkiraan akurat. Pendekatan baru ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan ini dengan menguji secara ketat model perkiraan berbasis fisika sebelum letusan terjadi.

Masalah dengan Prediksi Saat Ini

Prediksi letusan gunung berapi sangatlah sulit. Studi retrospektif, meskipun berharga untuk belajar dari peristiwa masa lalu, sering kali mengalami “pengintaian data” – tanpa sadar menyesuaikan interpretasi agar sesuai dengan hasil yang diketahui. Eksperimen ini berupaya menghilangkan bias tersebut dengan menetapkan proses perkiraan yang transparan dan dapat direproduksi.

Desain Anti Bias

Inti dari percobaan ini melibatkan perkiraan bulanan untuk Axial Seamount, gunung berapi yang dipantau dengan baik dengan sejarah letusan pada tahun 1998, 2011, dan 2015. Perkiraan ini akan “di-hash” secara kriptografis dan diarsipkan sebelum dirilis, untuk memastikan integritasnya dan mencegah modifikasi di kemudian hari. Sebuah “dokumen meta” yang merinci metode dan kumpulan data akan diarsipkan secara publik bersama setiap versi perkiraan.

Para peneliti akan merilis semua perkiraan, terlepas dari keakuratannya, untuk menunjukkan transparansi penuh. Hal ini menghilangkan kemungkinan pelaporan selektif, karena setiap prediksi diberi stempel waktu secara permanen dan dapat diakses publik. Setelah letusan sebenarnya, prediksi akan dinilai, dan model akan diperbaiki secara berulang.

Mengapa Gunung Laut Aksial?

Axial Seamount sangat ideal untuk eksperimen ini karena tingkat pemantauannya yang tinggi. Jaringan perekam tekanan dasar laut dan seismometer terus-menerus melacak aktivitas pengangkatan dan gempa bumi, sehingga menghasilkan kumpulan data geofisika yang kaya. Aktivitas situs ini juga memungkinkan pengujian dan penyempurnaan model perkiraan secara berkala.

Prediksi Saat Ini dan Pergeseran Waktu

Analisis terbaru menunjukkan adanya pergeseran perkiraan waktu letusan. Meskipun awalnya diperkirakan terjadi pada tahun 2025, para peneliti kini memperkirakan kemungkinan terjadinya pada pertengahan hingga akhir tahun 2026, berdasarkan perlambatan kenaikan dasar laut yang terukur. Meskipun terjadi perlambatan, tingkat inflasi masih lebih tinggi dibandingkan sebelum letusan tahun 2015.

Tujuan Melampaui Prediksi

Eksperimen ini bukan semata-mata untuk memprediksi secara akurat letusan Gunung Laut Aksial berikutnya. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan alat peramalan berbasis fisika yang lebih kuat sekaligus menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap prediksi ilmiah. Prakiraan letusan yang akurat dapat meningkatkan kesiapsiagaan bahaya secara signifikan bagi masyarakat pesisir dan operasi kelautan.

Para peneliti, Bill Chadwick (Oregon State University) dan Scott Nooner (University of North Carolina di Wilmington), mendokumentasikan kemajuan eksperimen tersebut di blog mereka. Pendekatan ini menekankan transparansi dan akuntabilitas dalam proses ilmiah.

“Harapan dari eksperimen ini bukanlah untuk memprediksi secara akurat letusan Gunung Laut Aksial kali ini, melainkan untuk memberikan masukan bagi pengembangan alat peramalan berbasis fisika yang lebih kuat.”

Eksperimen ini mewakili langkah penting menuju prediksi gunung berapi yang lebih andal, melampaui analisis retrospektif menuju kerangka perkiraan yang proaktif dan dapat diverifikasi.