Ahli paleontologi telah menemukan bukti kuat bahwa dinosaurus sauropoda raksasa berjalan pincang sekitar 150 juta tahun yang lalu. Penemuan ini, yang dilakukan di West Gold Hill Dinosaur Tracksite di Colorado, didasarkan pada jalur yang sangat terpelihara dengan baik – sebuah lintasan yang hampir utuh sepanjang lebih dari 95 meter. Para peneliti menggunakan teknologi drone canggih dan pemodelan 3D untuk menganalisis pergerakan dinosaurus dengan akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Jalur Lintasan Unik
Jejak kaki yang ditinggalkan oleh dinosaurus berleher panjang seperti Diplodocus atau Camarasaurus selama periode Jurassic Akhir, membentuk lingkaran penuh, suatu kejadian yang tidak biasa pada jejak kaki fosil. Jalur perulangan ini memungkinkan para ilmuwan mempelajari bagaimana hewan besar itu bermanuver di tikungan tajam dan kemudian kembali ke arah semula.
“Jalur lintasan ini unik karena merupakan satu putaran penuh. Meskipun kita mungkin tidak pernah tahu mengapa dinosaurus ini melengkung ke belakang, lintasan ini menyimpan kesempatan yang sangat langka untuk mempelajari bagaimana sauropoda raksasa menangani putaran yang ketat dan berputar sebelum melanjutkan arah perjalanan aslinya.” – Dr.Anthony Romilio, Universitas Queensland.
Analisis Resolusi Tinggi
Skala lintasan yang besar memberikan sebuah tantangan. Untuk mengatasi hal ini, tim menggunakan drone untuk menangkap gambar beresolusi tinggi, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan model 3D yang detail. Hal ini memungkinkan dilakukannya analisis skala milimeter terhadap gaya berjalan dinosaurus di laboratorium.
Bukti Gaya Berjalan Tidak Merata
Model yang direkonstruksi mengungkapkan perbedaan halus namun konsisten pada jejak kaki kiri dan kanan dinosaurus. Variasi lebar langkah – dari sempit ke lebar – menunjukkan adanya pergeseran alami dalam gerakan saat hewan berbalik. Yang lebih signifikan, para peneliti mendeteksi adanya perbedaan panjang langkah sekitar 10 sentimeter (4 inci) antara sisi kiri dan kanan.
Perbedaan ini bisa menunjukkan pincang, meskipun mungkin juga dinosaurus lebih suka menggunakan satu sisi daripada sisi lainnya. Tim menekankan bahwa segmen jalur pendek dengan lebar yang konsisten mungkin tidak selalu mencerminkan gaya berjalan khas hewan, sehingga menyoroti pentingnya menganalisis pola lengkap seperti ini.
Implikasi terhadap Paleontologi
Studi ini menunjukkan kekuatan teknologi modern dalam mengungkap wawasan perilaku dari fosil purba. Metode yang sama dapat diterapkan pada jejak dinosaurus panjang lainnya di seluruh dunia, sehingga mengungkap petunjuk yang sebelumnya tidak dapat diakses tentang bagaimana raksasa ini bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Penemuan ini bukan hanya tentang seekor dinosaurus yang pincang; ini tentang menyempurnakan pemahaman kita tentang bagaimana ahli paleontologi dapat mengekstraksi data yang bermakna bahkan dari jejak kaki tertua, sehingga membuka jalan baru bagi penelitian perilaku dalam paleontologi.
